EFEK NEGATIF SAMPAH PLASTIK
Arfa Ghani (Kelas 8 Ustman)
Plastik sudah bukanlah hal yang asing lagi bagi kita semua. Bahan satu ini kerap digunakan untuk membungkus barang atau makanan. Bahan dasarnya yang murah, mudah diolah, elastis, tidak mudah robek, dan awet membuat banyak orang memilih plastik sebagai pembungkus.
Akan tetapi, di balik banyaknya keuntungan penggunaan plastik, banyak juga kerugian yang ditimbulkan akibat sampah yang dihasilkan. Salah satu kerugian yang paling umum kita jumpai adalah sampah yang sangat sulit untuk terurai.
Jika satu per satu orang yang ada di dunia ini menggunakan plastik, bayangkan seberapa banyak sampah plastik yang akan tertumpuk. Plastik bisa mencermari lingkungan dan tentu mempengaruhi organisme-organisme kecil, seperti plankton.
Berawal dari mempengaruhi organisme kecil, sampah plastik akhirnya bisa berakhir di dalam perut manusia sebagai predator puncak. Kemudian, sampah plastik juga menyebabkan timbulnya polusi tanah. Saat plastik dibuang, plastik akan berinteraksi dengan air dan membentuk bahan kimia yang berbahaya.
Bahan kimia inilah yang nantinya akan meresap dan membahayakan tanah. Selain itu, bahan kimia juga dapat menurunkan kualitas air. Tak hanya polusi tanah saja, plastik juga dapat menimbulkan polusi udara.
Adanya pembakaran plastik di udara terbuka membuat pelepasan bahan kimia beracun yang mencemari udara. Lalu, udara yang tercemar tentu saja dapat mengancam kesehatan manusia dan hewan-hewan yang menghirupnya. Berdasarkan fakta-fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa sampah plastik dapat menyebabkan kerugian bagi lingkungan dan makhluk hidup. Misalnya, merusak rantai makanan dan menimbulkan polusi. Untuk itu, mari kita mulai menerapkan zero waste. Zero waste atau bebas sampah adalah sebuah konsep yang mengajak kita untuk menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak untuk mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah. Tujuannya agar sampah tidak berakhir di TPA terutama sampah plastik, sehingga dapat menjaga sumber daya dan melestarikan alam. Mudah dari diri kita. Kalau bukan kita SIAPA LAGI? *** Arfa Ghani (Kelas 8 Ustman)
Sumber :
0 comments:
Posting Komentar