Efektifkah Pendidikan di
Era New Normal?
Pandemi Covid-19 tahun ini sangat berdampak pada dunia pendidikan. Virus ini sangat meresahkan masyarakan yang terpaksa tetap rumah karena penularan akan terbilang cukup cepat. Apalagi gejalanya banyak yang tidak terlihat, seolah sehat padahal terkena. Oleh karena itu, pemerintah memberikan kebijakan untuk tetap di rumah. Keputusan pemerintah yang mendadak meliburkan atau memindahkan proses pembelajaran di sekolah/madrasah di rumah membuat kelimpungan banyak pihak. Lalu bagaimana bagi mereka yang bekerja. Efektifkah belajar secara online di rumah saat ini?
Nah, masalah ini yang sekarang menjadi trending topik dikalangan pendidikan.
Banyak sekali kasus yang terjadi akibat ketidaksiapan sebagian sekolah/madrasah melaksanakan pembelajaran daring menjadi faktor utamakekacauan ini, walaupun sebenarnya pemerintah memberikan alternatif solusi dalam memberikan penilaian terhadap siswa sebagai syarat kenaikan atau kelulusan dari lembaga pendidikan disaat situasi darurat seperti ini.
Belajar secara online dirumah memang berbeda dengan belajar langsung di sekolah. Peralihan cara belajar saat ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti alur yang sekiranya bisa ditempuh agar pembelajaran dapat berlangsung. Memang mudah bagi mereka anak anak yang memiliki ketersediaan fasilitas handphone dan kuota untuk melanjutkan sekolah. Tetapi tidak sedikit siswa yang kurang beruntung. Kurangnya pemerataan kebutuhan tersebut menjadi pembelajaran bagi mereka kurang efektif. Bukan hanya siswa tapi guru juga. Bukan rahasia umum bahwa kesejateraan guru masih sangat rendah disebagian daerah, jadi jangankan untuk memenuhi hal-hal tersebut, untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarganya banyak guru yang kesulitan. Dalam hal ini banyak yang mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini.
Kasus lain adalah tidak sedikit guru yang inisiatif berkunjung kerumah-rumah siswanya supaya pembelajaran tetap berlangsung. Karena dengan pembelajaran online, ada sebagian siswa yang kurang memahami pelajaran saat pembelajaran berlangsung. Karena memang banyak yang mengaku kurang dalam memahami materi yang diberikan oleh guru. Sehingga pelajaran yang ditangkap kurang maksimal.
SMP Ar Rafi' Drajat salah satu sekolah Islam favorit di Bandung yang berdiri pada tahun 2017 dapat memecahkan masalah yang saat ini kerap menghantui dunia pendidikan. Sekolah yang berbasis digital sejak tahun 2017 menjadikan kebijakan pemerintah untuk belajar di rumah tetap efektif. Pembelajaran yang dimulai pukul 07.00-15.40 WIB menjadikan siswa produktif dan aktif. Sehingga siswa dan guru masih bisa bertatap muka dalam proses pembelajaran yang memanfaatkan aplikasi-aplikasi gratis dari google for education. Banyak game education yang dapat dimanfaatkan guru supaya pembelajaran tidak monoton. Sehingga siswa pun senang dan bahagia walaupun pembelajaran berlangsung secara online. Selain itu, ada satu program menarik di SMP Ar Rafi' Drajat (Sekolah Islam Terbaik di Bandung) yaitu HLP (Home Learning Program). Program ini merupakan ikhtiar sekolah untuk mengetahui keadaan siswa selama belajar di rumah. Guru atau Wali Kelas biasanya berkunjung satu minggu sekali ke rumah siswa. Tujuannya supaya siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat dibimbing langsung secara offline. Insyaalllah pelaksanaan yang dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan.
New Normal bukan penghalang pendidik dan siswa untuk berhenti memanfaatkan dan mencari ilmu. Tapi jadikan new normal sebagai ajang untuk selalu belajar.
Bagi para guru ... jadilah Guru Pembelajar.
Keefektifan pembelajaran baik itu online atau offline yang berperan penting adalah Guru Ibadah yang inovatif yang iklas untuk mengajar. Sehingga siswa tidaka akan bosan dan capek dalam situasi ini. Semoga masa pandemi Covid-19 ini lekas berlalu. Sehingga sekolah bisa bergemuruh kembali, bangku kelas bisa terisi kembali, masjid di sekolah hangat dengan siswa yang berjamaah kemudian melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran. *** Riyadul Maisah
Sekolah Ar Rafi’ Drajat telah membuka pendaftaran untuk tahun ajaran baru 2020-2021 sejak bulan September lalu. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.arrafidrajat.sch.id atau ikutimedia sosial FB, IG @smparrafidrajat.
0 comments:
Posting Komentar